Jumat, 11 November 2011

Perbedaan Manusia dengan Hewan

Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang membedakan manusia dengan hewan.
Pertama manusia bisa berfikir, hewan tidak
Kedua Manusia bisa tersenyum, hewan tidak
Ketiga manusia mempunyai rasa malu, hewan tidak
Semakin tipis tiga unsur itu ada dalam manusia, semakin tipis pula sifat kemanusiaannya. Semakin tergerus salah satu unsurnya, semakin dminan sifat hewaninya.

Pertama
Manusia bisa berfikir. Ibrahim adalah orang yang selalu berfikir sangat kritis. Dia kritis kepada ayahnya Azar yang membuat dan menyembah patung. “Mengapa ayah menyembah patung yang tidak bisa mendengar, melihat dan memberi sesuatu?” tanya Ibrahim. Ayahnya marah, Ibrahim diancam dan diusirnya.
Ibrahim juga mengkritisi masyarakat bahkan menghancurkan patung-patung berhala kecuali satu yang terbesar. Ketika Ibrahim digelandang untuk diminta pertanggungjawaban, dengan santai dia berkata : “Tanyalah kepada berhala paling besar itu. Bukankah dilehernya ada kapak?” jawaban Ibrahim seakan meledek masyarakatnya yang tidak rasional.
Jika kita tetap ingin menjadi manusia, salah satu syaratnya adalah berfikir logis dan teratur.

Kedua
Manusia bisa tersenyum. Senyum adalah karunia Allah SWT yang luar biasa. Senyum membuat hidup ini terasa damai dan indah. Hebatnya lagi, hanya manusia yang dapat tersenyum. Tidak ada binatang yang bisa tersenyum. Termasuk kera dan orangutan, juga tidak bisa tersenyum. Sayang, senyum yang hanya milik mamusia ini sering disia-siakan. Banyak orang lebih sering bermuka muram, cemberut, marah dan sinis. Padahal semua sifat negatif itu bukan hanya membuat wajah kita nampak jelek, tetapi juga membuat juga mudah sakit dan nampak tua. Sedang senyum membuat wajah lebih sehat, segar dan indah dipandang.
Dibalik senyum ada keramahan. Inilah sikap yang harus dipelihara manusia. Ramah kepada orang lain. Jika kita murah senyum tulus, maka dunia akan tersenyum kepada kita. Jika hidup penuh keramahan, maka dunia juga akan ramah kepada kita.
Adakah ruginya tersentum? Tidak ada. Senyum selalu memberi keindahan. Tersenyumlah agar kita tetap menjadi manusia.
Orang yang enggan senyum adalah orang yang kehilangan sebagian kemanusiaannya.

Ketiga
Manusia punya rasa malu. Pernahkan Anda memperhatikan sepasang kucing betina dan jantan yang berkejaran ingin bermesraan sambil berteriak-teriak? Itulah contoh nyata tentang hewan yang tidak punya rasa malu. Jika orang ingin tetap menjaga sifat kemanusiaan pada dirinya, maka dia harus bisa menjaga rasa malu.

Dikutip dari tulisan Nur Cholis Huda, Matan Edisi 64 November 2011

 
blog template by suckmylolly.com